Arti dari Keluarga

Sun, Jan 29, 2023

Tema #klub-menulis kali ini cukup membuat saya bingung. Temanya adalah berkenalan dan wawancara orang baru. Bagaimana tidak bingung, karena saya yang tiap harinya hampir pasti di rumah terus, tiba-tiba disuruh kenalan dengan orang baru. Jadi mungkin isi dari wawancara ini sebetulnya bukan kenalan dengan orang baru tapi teman lama saya. Tetapi hasil ngobrolnya menurutku menarik jadi ingin saya share dengan teman-teman yang sedang membaca tulisan ini.

Sebut saja Bunga. Bunga adalah salah seorang anak yang harus melihat ke dua orang tuanya bercerai ketika dia sudah menjelang umur dewasa.

Bunga bercerita, ada yang berubah ketika orang tuanya bercerai. Kestabilan finansial yang selama ini dia punya dan juga kestabilan keluarga tiba-tiba hilang begitu saja. Dia bercerita, ketika ke dua orang tuanya bercerai, dia ikut dengan ibunya dan mendengarkan hanya satu sisi kesalahan ayahnya dari ibunya saja. Dari sana dia kemudian terbiasa menutup diri dan menutup perasaan ketika itu baik berkenalan dengan lawan jenis maupun teman sebayanya. Dia juga merasa kehilangan “rumah” yang selama ini dia tinggali meskipun selama ini dia sebetulnya tidak terlalu dekat dengan ayahnya.

Namun belakangan ini Bunga akhirnya mulai belajar memaafkan dan mulai membuka diri. Ketika ditanya bagaimana dia bisa mulai memaafkan ayahnya dan mulai membuka diri? Ternyata semuanya tidak luput juga dari andil keluarga juga. Dimulai dari adiknya yang suka ngehubungin ayahnya sampai akhirnya ayahnya juga ngehubungin Bunga. Dari situ Bunga pun mulai mengenal ayahnya dan mulai mengerti mengapa perceraian ini terjadi dan bagaimana cerita dari sudut pandang ayahnya. Bunga mulai belajar memaafkan kesalahan ayahnya dan akhirnya berdamai dengan masa lalunya. Sekarang meski mereka tidak tinggal serumah, mereka biasanya tetap menyediakan waktu untuk berkumpul bersama tiap tahunnya.

Itulah sepenggal cerita yang bisa kudapatkan dari Bunga. Meski perceraian kadang adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari, tapi itu tetap akan meninggalkan luka. Sekecil apapun luka itu, itu akan tetap menjadi luka yang bisa membentuk karakter orang lain.